Raja Harus Mati!
Karena mengapa kacang? — Because why nut?
Karena mengapa kacang? — Because why nut?
Di rumah Eyang Surabaya, ada sebuah miniatur menara Eiffel setinggi 25 cm yang dibawa Mama sebagai oleh-oleh belasan tahun lalu yang sejak saat itu sampai sekarang dipajang di ruang tamu rumah di dekat Pasar Loak itu. Aku sempat berpikir kenapa yang dibawa bukan miniatur guillotine lengkap dengan boneka Louis XVI dan Marie Antoinette yang bisa menyemburkan cairan merah wangi ketika guillotine kecil yang agung itu memenggal kepalanya?
Setelah baca-baca soal Revolusi Amerika dan Revolusi Perancis beserta tokoh-tokohnya di Ensiklopedi Besar Soviet dan berselancar di internet seperti seorang pensiunan, aku bertumbuk pada naskah pidato super keren dari 225 tahun lalu. Pidato (atau orasi?) ini disemburkan oleh Robespierre untuk menenentang faksi Girondin yang pengin Louis XVI diadili ketimbang dipenggal. Tapi kenapa harus Ensiklopedi Besar Soviet? Ya memangnya apalagi kalau bukan supaya seolah-olah revolusioner? Haha.
Pidato Robespierre ini kuterjemahkan dari beberapa naskah berbahasa Inggris secara ugal-ugalan dengan bantuan dari mesin penerjemah.
Menentang pengadilan bagi Louis
Maximilien François Marie Isidore de Robespierre (1758–94)
3 Desember 1792
Para Warga,
Tanpa disadari, Majelis ini telah dipimpin menjauh dari persoalan yang sebenarnya. Tak ada pengadilan yang mesti digelar di sini. Louis bukan tergugat. Anda bukan hakim. Anda bukan dan tak bisa menjadi apa pun kecuali negarawan dan perwakilan negara. Ini bukan soal apakah Anda punya pendapat untuk mendukung seseorang atau untuk menentangnya, melainkan tentang mengukur tindakan apa yang mesti diambil untuk keselamatan umum dan bertindak sebagaimana kebijakan nasional. Di Republik, seorang raja yang telah diturunkan dari takhta hanya berguna untuk dua hal — antara untuk merecoki kedamaian negara dan mengancam kebebasan, atau untuk menegaskan keduanya pada saat yang bersamaan. Sekarang saya menganggap bahwa karakter pertimbangan Anda sejauh ini secara langsung berjalan berlawanan dengan tujuan itu. Sebenarnya, keputusan macam apa yang tepat untuk mengkonsolidasikan Republik yang baru lahir? Tidakkah dengan mengukir penghinaan pada para bangsawan secara mendalam di hati rakyat dan membuat para pendukung Raja bungkam?
Louis adalah raja, dan Republik didirikan: persoalan paling heboh yang Anda pertimbangkan ini dapat diselesaikan dengan kata-kata ini saja. Louis diturunkan dari takhta oleh kejahatannya. Louis mencela rakyat Perancis sebagai pemberontak. Untuk menghukum mereka, dia memanggil rekan-rekannya yang juga tiran. Kemenangan dan rakyat telah memutuskan bahwa dialah sang pemberontak: sebab itu Louis tak bisa diadili, antara dia dilaknat atau Republik tidak dibebaskan. Mengusulkan untuk menempatkan Louis di pengadilan, dengan cara apa pun yang bisa dilakukan, berarti mundur kembali pada kerajaan dan despotisme konstitusional. Ini adalah ide kontra-revolusioner, sebab ini berarti menempatkan revolusi itu sendiri dalam pertentangan antara benar dan salah.
Padahal, jika Louis masih bisa diadili, maka dia bisa saja dibebaskan, mungkin juga dia tidak bersalah. Oh, apa yang saya katakan! Dia dianggap seperti itu sampai dia telah diadili. Tapi jika Louis dibebaskan, jika Louis bisa dianggap tak bersalah, apa jadinya revolusi? Jika Louis tidak bersalah, maka semua pembela kebebasan menjelma sebagai pemfitnah. Para pemberontak adalah kawan dari kebenaran dan pembela orang tertindas. Semua manifesto dari pengadilan asing hanyalah keluhan yang sah terhadap faksi dominan. Bahkan penahanan yang telah diderita Louis sejauh ini adalah sebuah persekusi yang tak adil. Les Fédérés, rakyat Paris, semua patriot kerajaan Perancis bersalah dan sambil menunggu penghakiman dari alam, pengadilan besar antara kejahatan dan kebajikan, antara kebebasan dan tirani, akhirnya diputuskan agar kita memilih antara kejahatan dan tirani.
Para warga, berhati-hatilah. Anda sedang disesatkan oleh gagasan-gagasan keliru. Anda mencampuradukkan antara Undang-undang dan peraturan sipil dengan prinsip-prinsip hukum negara. Anda membingungkan hubungan antara warga negara dengan orang-orang di sebuah negara dan komplotan musuh yang melawannya. Anda juga membingungkan situasi rakyat dalam revolusi dengan pemerintahan yang telah mapan. Anda membingungkan sebuah negara yang menghukum pejabat publik sambil menjaga bentuk pemerintahan dengan kebijakan yang bermaksud menghancurkan pemerintahan itu sendiri. Kita mengacu pada gagasan yang kita kenal untuk memahami kasus luar biasa yang berfungsi pada prinsip-prinsip yang tidak pernah kita terapkan. Oleh sebab kita telah terbiasa melihat pelanggaran diadili dalam peraturan yang seragam, kita secara alami cenderung untuk percaya bahwa tak mungkin negara dapat secara adil menghukum seseorang yang telah melanggar hak mereka dengan cara lain, dan di mana kita tidak melihat dewan juri, bangku, proses, kita tidak menemukan keadilan. Istilah-istilah ini, ketika kita menerapkannya pada gagasan yang berbeda dari yang biasa diungkapkan, akan menyesatkan. Itulah kebiasaan natural kita, bahwa kita menganggap konvensi yang paling sewenang-wenang, terkadang sebagai lembaga yang paling rusak, sebagai ukuran mutlak tentang kebenaran atau kepalsuan, keadilan atau ketidakadilan. Bahkan tak terpikir oleh kita, bahwa tak terhindarkan lagi sebagian besar masih berprasangka, yang menjadi jalan bagi despotisme untuk menyuapi kita. Kita telah telalu lama terbungkuk di bawah kuknya sampai-sampai kita kesulitan untuk bangkit pada prinsip penalaran yang abadi. Apa pun yang mengarah pada setiap sumber suci dari semua hukum tampak pada kita sebagai hal yang ilegal, dan tatanan alam itu sendiri tampak sebagai kekacauan. Gerakan agung orang-orang hebat, semangat kebajikan yang mulia seringkali tampak pada mata kita yang gentar seperti letusan gunung berapi atau penggulingan politik, dan tentu saja tak sedikit masalah yang mengganggu kita, kontradiksi antara kelemahan moral kita, kebobrokan pikiran kita, serta kemurnian prinsip dan energi dari karakter yang dituntut oleh pemerintahan bebas yang telah berani kita cita-citakan.
Ketika sebuah bangsa dipaksa menggunakan haknya melakukan insureksi, hubungannya dengan tiran kemudian ditentukan oleh hukum alam. Atas hak apa si tiran meminta pakta sosial? Dia telah memusnahkannya! Bangsa kita masih bisa menyimpannya, jika memang dianggap sesuai, untuk segala hal yang menyangkut hubungan antar warga negara, tapi efek tirani dan pemberontakan adalah untuk menghancurkan sama sekali apa pun yang bersangkutan dengan si tiran. Ini berarti menempatkan rakyat dan kerajaan dalam keadaan perang. Sementara pengadilan dan prosedur peradilan hanya berlaku untuk warga negara.
Adalah sebuah kontradiksi untuk menganggap bahwa konstitusi dapat memimpin tatanan baru ini. Itu pun jika menganggap bahwa konstitusi bisa bertahan. Apa hukum yang menggantikannya? Yaitu yang dimiliki alam, yang merupakan fondasi masyarakat itu sendiri: penyelamatan rakyat. Hak untuk menghukum tiran dan hak untuk menurunkannya adalah hal yang sama. Keduanya termasuk bentuk yang sama. Insureksi adalah pengadilan bagi tiran. Putusannya adalah jatuhnya kekuasaannya. Hukumannya adalah apa pun yang dibutuhkan oleh kebebasan bagi rakyat.
Orang tidak menilai dengan cara yang sama seperti pengadilan hukum. Mereka tak menurunkan putusan-putusan, mereka menghembalang petir. Mereka tak mengutuk raja, mereka menjatuhkannya kembali pada kehampaan. Dan keadilan ini sama bernilainya dengan pengadilan. Jika demi keselamatan orang-orang mengangkat senjata melawan penindas mereka, bagaimana bisa mereka dibuat untuk mengadopsi cara yang selama ini digunakan untuk menghukum mereka, yang mana akan menimbulkan bahaya baru bagi mereka sendiri?
Kita telah membiarkan diri kita dibujuk oleh contoh-contoh asing yang tak memiliki kesamaan dengan kita. Cromwell meminta Charles I untuk diadili oleh komisi Yudisial yang ia kontrol, Elizabeth menyuruh Ratu Skotlandia, Maria, diadili dengan cara yang sama. Hal yang wajar bagi tiran untuk mengorbankan rekan-rekan mereka, bukan untuk rakyat, tapi untuk ambisi mereka sendiri, menyesatkan opini vulgar mereka dengan berbagai bentuk ilusi. Di sana tidak ada persoalan tentang prinsip atau kebebasan, tapi tentang intrik dan tipuan. Tapi rakyat! Hukum lain apa yang bisa diikuti, selain keadilan dan alasan yang didukung oleh kekuatan absolutnya sendiri?
Republik macam apa yang menganggap kebutuhan untuk menghukum tiran sebagai masalah hukum? Apakah Tarquin dipanggil ke pengadilan? Kata apa yang akan muncul di Roma, jika ada orang Roma yang berani mengaku bahwa dia adalah pembelanya? Dan apa yang kita lakukan? Kita memanggil pengacara dari tiap pihak untuk membela Louis XVI.
Kita sedang menetapkan apa yang akan dianggap oleh orang-orang bebas sebagai bentuk kejahatan besar sebagai tindakan yang sah. Kita sendiri mengundang rakyat untuk korup dan berbuat keji. Kita bisa menemukan diri kita pada suatu hari nanti menganugerahi penghargaan sipil pada pembela-pembela Louis, padahal jika mereka memang membela kepentingannya, mungkin sekali mereka berharap untuk membuatnya menang, sebab jika tidak maka itu berarti mereka tak akan menunjukkan apa pun pada semesta selain sebuah permainan yang konyol. Dan kita berani menggunakan kata Republik! Kita menuntut bentuk, karena kita tak punya prinsip. Kita bangga dengan kehalusan kita, karena kita kekurangan energi. Kita memamerkan kemanusiaan palsu, karena perasaan kemanusiaan sejati asing bagi kita. Kita menghormati bayangan seorang raja, karena kita tak tahu bagaimana menghormati rakyat. Kita bersikap lembut terhadap penindas, karena kita tidak berperasaan terhadap yang tertindas.
Pengadilan Louis XVI! Tapi apa pengadilan itu, jika bukan seruan untuk pemberontakan di beberapa tribunal atau majelis? Ketika seorang raja telah dimusnahkan oleh rakyat, yang memiliki hak untuk menyadarkannya dan membuatnya menjadi dalih baru untuk mempermasalahkannya dan melakukan pemberontakan, upaya lain apa yang dapat dihasilkan dari skema ini? Dengan membuka arena bagi jawara-jawara Louis XVI, Anda memperbarui pertengkaran tentang despotisme melawan kebebasan. Anda menetapkan hak untuk menghujat Republik dan melawan rakyat, hak untuk membela kekejian yang sebelumnya, meskipun berarti itu disertai dengan hak untuk mengatakan sesuatu yang sesuai dengan kepentingannya. Anda membangunkan semua faksi, Anda menghidupkan kembali dan mendorong royalisme yang telah koma: orang dapat memihak dengan bebas untuk membela atau menentang. Apa yang bisa lebih sah, apa yang lebih wajar daripada mengulangi di mana-mana maksim-maksim bahwa pembelanya bisa mengaku secara terbuka di bar dan parlemen Anda sendiri! Republik macam apa yang pendirinya mencari lawan-lawannya di semua sisi untuk menyerang di saat ia sendiri masih dalam buaian!
Lihat kemajuan pesat yang telah dibuat oleh skema ini. Agustus lalu, semua partisan dari kerajaan sembunyi, siapa pun yang telah berani mencoba membuat apologi untuk Louis XVI akan dihukum sebagai pengkhianat. Hari ini mereka kembali menunjukkan sisi yang berani, dengan impunitas, hari ini para juru tulis aristokrasi dengan percaya diri akan mengambil pena beracun mereka sekali lagi.
Hari ini tulisan-tulisan kurang ajar yang merupakan pendahulu bagi semua serangan membanjiri kota tempat Anda tinggal, di delapan puluh empat departemen dan sampai ke gerbang-gerbang tempat kudus kebebasan ini. Saat ini orang-orang bersenjata terus berada dalam tembok ini melawan hukum dan tanpa sepengetahuan Anda, membuat jalan ini bergema dengan ratapan yang menghina yang menuntut impunitas untuk Louis XVI. Paris hari ini berisi di dalamnya seorang pria yang diarak bersama, Anda telah diberitahu, untuk mencerabutnya dari keadilan negara. Hal yang tersisa untuk kita lakukan adalah membuka tempat ini kepada para atlet yang berbondong-bondong datang untuk meminta kehormatan karena telah mengambil pentungan atas nama kerajaan. Apa yang saya katakan! Hari ini Louis membagi wakil rakyat, beberapa berbicara untuknya, beberapa berbicara menentangnya. Dua bulan yang lalu, siapa yang menduga akan ada pertanyaan apakah dia bisa diganggu gugat atau tidak? Tetapi karena seorang anggota Konvensi Nasional mempresentasikan pertanyaan apakah raja dapat diadili sebagai objek pertimbangan serius sebagai awal untuk setiap pertanyaan lainnya, ketidakbisaannya untuk diganggu gugat, yang mana dipakai oleh para konspirator dalam Majelis Konstituante untuk menutupi sumpah palsunya yang pertama, telah dipanggul untuk melindungi serangan terbarunya. O, kejahatan! Alas!
Parlemen Rakyat Perancis bergemuruh hingga panegyric Louis XVI. Kita telah mendengar pujian untuk niat baik dan kebajikan dari tiran! Kita nyaris tidak berhasil menyelamatkan kehormatan atau kebebasan warga dari ketidakadilan keputusan yang tergesa-gesa. Apa yang saya katakan? Kita telah melihat fitnah paling mengerikan melawan para wakil rakyat yang dikenal karena semangat mereka untuk kebebasan disambut dengan kesenangan yang memalukan. Kita telah melihat satu bagian dari Majelis ini yang dilarang oleh pihak lain segera setelah dikecam oleh gabungan antara kebodohan dan kebejatan. Persoalan tentang tiran itu sangat sakral sehingga tidak bisa dibicarakan terlalu bebas atau terlalu lama: dan mengapa hal itu membuat kita tercengang? Fenomena ganda itu memiliki satu penyebab. Mereka yang tertarik pada Louis atau yang haus akan darah deputi rakyat yang menuntut, untuk kedua kalinya, bahwa dia dihukum. Mereka hanya bisa memaafkan yang telah melunak. Rencana untuk melepaskan orang-orang dengan membunuh pembelanya, pernahkah ia tinggalkan meski hanya sesaat? Dan semua bajingan yang sedang memberhentikan mereka hari ini, memanggil mereka sebagai penghasut dan anarkis, tidakkah mereka akan menyiapkan masalah yang bisa membuat kita ditangkap oleh sistem celaka mereka? Jika kita mempercayainya, paling tidak persidangan akan berlangsung beberapa bulan, sampai musim semi berikutnya, ketika para despot terus melakukan serangan umum terhadap kita. Karir luar biasa untuk para konspirator! Betapa pesta untuk intrik dan aristokrasi! Dengan demikian, semua partisan dari tirani masih bisa berharap bantuan dari sekutu dan tentara asing mereka akan mendorong pengadilan untuk mengumumkan nasib Louis, sementara emas menggoda untuk loyalitas mereka.
Tuhan di surga! Semua gerombolan despot ganas tengah bersiap untuk merobek dada tanah air kita sekali lagi, atas nama Louis XVI! Louis masih melawan kita dari kedalaman ruang bawah tanahnya, dan orang ragu apakah ia bersalah, apakah diperbolehkan untuk memperlakukannya sebagai musuh! Mereka ingin tahu apa hukum yang bisa mengutuknya!
Konstitusi dibuat untuk mendukungnya. Dalam hal ini saya akan mengucapkan sepatah kata untuk kepentingan orang-orang yang belum mereka yakin. Konstitusi melarang semua yang telah Anda lakukan. Bahkan jika dia hanya bisa dihukum dengan hukuman mati, Anda tidak bisa mengucapkan putusan tanpa membawanya ke pengadilan. Anda sama sekali tidak berhak untuk menahannya di penjara. Dia memiliki hak untuk meminta pembebasan dan ganti rugi pada Anda. Konstitusi menghukum Anda: Bersimbah di kaki Louis XVI dan memohon grasi padanya.
Ini adalah hal yang besar, kita telah diberitahu, seseorang harus diadili dengan bijak dan berhati-hati. Kaulah yang membuatnya jadi hal yang besar! Apa kubilang? Kaulah yang menjadikannya sebagai sebuah persoalan. Apa yang kau temukan di dalamnya hingga bisa disebut besar? Apa karena itu sulit? Tidak. Apakah karena orangnya? Dari sudut pandang kebebasan, tak ada orang lebih keji. Dari sisi kemanusiaan, tidak ada lagi yang lebih bersalah. Sekarang dia hanya bisa mengesankan orang-orang yang lebih pengecut daripada dirinya sendiri. Apakah manfaat yang diperoleh? Itu adalah satu lagi alasan untuk mempercepatnya. Hal yang besar akan menjadi rancangan hukum. Hal yang besar adalah orang miskin tertindas oleh depotisme. Apa motif penundaan tanpa akhir ini yang kau coba dorong pada kita? Apa kau takut menyakiti pendapat orang? Seolah-olah orang itu sendiri takut akan hal lain selain kelemahan atau ambisi perwakilannya. Seolah-olah orang-orang adalah sekelompok budak bodoh yang terikat dengan tiran yang telah diharamkannya, dan dengan segala keinginan berharap untuk berkubang dalam kehambaan dan kehinaan. Kau bicara tentang pendapat, tapi bukankah kau mengarahkannya untuk membentenginya? Jika itu mengawang, jika itu menjadi rusak, siapa yang harus disalahkan, jika bukan dirimu sendiri? Apakah kau takut raja-raja asing melawan? Oh ya, tak ada keraguan sama sekali bahwa cara untuk mengalahkan mereka adalah dengan takut pada mereka! Bahwa cara untuk mengacaukan konspirasi kriminal para despot Eropa adalah tunduk pada kaki tangan mereka! Apakah kau takut pada orang asing? Maka kau masih percaya pada cinta yang dibawa oleh tirani. Jadi mengapa kau bercita-cita untuk kemuliaan membebaskan umat manusia? Melalui kontradiksi apa yang kau kira bangsa-bangsa yang tidak tercengang oleh proklamasi hak-hak manusia akan takut dengan hukuman salah satu penindasnya yang paling kejam? Pada akhirnya, kami diberitahu, kau takut melihat tatapan anak cucu. Ya, anak cucu kita akan tercengang, sebenarnya, karena kau tak bertanggung jawab dan karena kelemahanmu, dan keturunan kita akan menertawakan anggapan dan prasangka nenek moyang mereka.
Kita telah diberitahu bahwa seorang jenius akan dibutuhkan untuk menyelidiki pertanyaan ini secara mendalam. Saya mempertahankan bahwa hanya niat baik lah yang dibutuhkan. Ini bukan pertanyaan pencerahan demi menghindari kebutaan sukarela. Tapi mengapa hal yang tampak jelas bagi kita pada suatu waktu sepertinya tidak jelas bagi orang lain? Mengapa ada yang diputuskan dengan mudah oleh orang bisa berubah menjadi masalah yang hampir tak terpecahkan bagi delegasinya? Apakah kita punya hak untuk memiliki kemauan yang bertentangan dengan kemauan umum dan kebijaksanaan yang berbeda dari alasan universal?
Saya telah mendengar para pembela raja maju dengan prinsip yang berani sehingga saya hampir ragu untuk menyatakan diri. Mereka mengatakan bahwa siapa pun yang, pada 10 Agustus, telah mengorbankan Louis XVI akan melakukan tindakan bajik. Tapi satu-satunya dasar untuk pendapat itu hanyalah kejahatan Louis XVI dan hak-hak masyarakat. Apakah rentang tiga bulan telah mengubah kejahatannya atau hak rakyat? Alasan mengapa dia diselamatkan dari kemarahan publik saat itu tidak diragukan lagi agar hukumannya, secara formal diperintahkan oleh Konvensi Nasional atas nama bangsa, sehingga akan menjadi semakin mengesankan bagi musuh-musuh kemanusiaan. Namun, menimbulkan keraguan baru atas alasan rasa bersalah atau apakah ia bisa dihukum mati berarti mengkhianati janji yang diberikan kepada orang-orang Perancis.
Apa hal nista dari raja terakhir yang penting bagi orang-orang? Apa yang penting, apa yang penting bagi dirimu sendiri, adalah bahwa Anda memenuhi tugas yang kepercayaannya diletakkan pada Anda. Republik diproklamirkan, tapi apakah Anda telah memberikannya? Kita belum membuat satu undang-undang yang membenarkan nama itu, kita belum mengubah satu pun penyalahgunaan oleh despotisme, mengubah namanya, dan masih ada tirani di dalamnya secara keseluruhan, serta di atas faksi-faksi yang lebih keji, penipu masih lebih abadi, bersamaan dengan masalah baru dan perang saudara. Republik! Dan Louis masih hidup! Dan Anda masih menempatkan orang raja di antara kita dan kebebasan!
Kesulitan lain. Atas putusan apa kita akan menghukum Louis? Hukuman mati terlalu kejam. Tidak, kata yang lain, hidup masih lebih kejam: saya menuntut agar dia hidup. Wahai advokat untuk raja, apakah dari belas kasihan atau kekejaman yang membuat Anda ingin melindunginya dari kejahatannya?
Saya sendiri membenci hukuman mati yang ditentukan oleh hukum Anda. Untuk Louis saya tak merasa mencintai atau membencinya. Saya hanya membenci kejahatannya. Saya meminta hukuman mati dihapuskan di Majelis, dan bukanlah kesalahan saya bila prinsip penalaran tertinggi menjadikannya ajaran moral dan politis. Tapi Anda, siapa yang tidak pernah berpikir untuk mengutip itu demi semua orang yang malang yang pelanggarannya tak lebih dari yang dilakukan pemerintah, atas kebetulan apa Anda meminta mereka untuk membela penjahat terbesar dari semua penjahat? Anda menuntut pengecualian hukuman mati untuk satu orang yang bisa membenarkannya. Ya, hukuman mati, secara umum, adalah sebuah kejahatan, dan karena satu-satunya alasan bahwa, sesuai dengan prinsip alam yang tak dapat dihancurkan, hanya dapat dibenarkan jika diperlukan untuk keamanan individu atau sosial. Kini keamanan publik tidak mememerlukannya untuk pelanggaran biasa, karena masyarakat selalu bisa menghentikannya dengan cara lain dan membuat pelakunya tidak berdaya untuk bisa merusaknya. Tetapi seorang raja yang diturunkan dari takhta di tengah sebuah revolusi, seorang raja yang namanya diiringi serentetan bencana perang terhadap bangsa yang terganggu, tidak penjara pun pengasingan dapat membuat keberadaannya tak berbahaya bagi kepentingan umum. Dan pengecualian kejam ini dapat diperhitungkan hanya dengan sifat kejahatannya.
Saya ucapkan kebenaran mematikan ini dengan penyesalan. Tapi Louis harus mati, sebab tanah air harus hidup. Di antara orang-orang bebas yang damai, dihormati di rumah dan di luar negeri, Anda mungkin mendengarkan saran yang diberikan kepada Anda untuk bermurah hati, tetapi orang-orang yang kebebasannya masih diperdebatkan setelah begitu banyak pengorbanan dan peperangan, orang-orang di negerinya yang undang-undangnya masih tidak dapat dielakkan lagi untuk orang-orang malang, orang-orang di negara mana kejahatan tirani masih menjadi subyek perselisihan, orang seperti itu harus mau balas dendam. Dan kemurahan hati yang membuat Anda dipuji akan terlalu mirip dengan masyarakat bandit yang hidup dengan berbagi rampasan dari kita.
Saya mengusulkan agar Anda segera memberikan keputusan tentang nasib Louis. Sedang untuk istrinya, Anda akan mengirimnya kembali ke pengadilan, bersama dengan semua individu yang mengetahui adanya serangan yang sama. Putranya akan disimpan di Kuil, sampai saat perdamaian dan kebebasan publik ditetapkan. Sedangkan untuk Louis, saya meminta agar Konvensi Nasional menyatakannya sejak saat ini sebagai pengkhianat terhadap bangsa Prancis, penjahat terhadap kemanusiaan. Saya meminta contoh yang bagus diberikan kepada dunia, di tempat yang sama, pada tanggal 10 Agustus, saat para martir kebebasan kehilangan nyawa mereka. Saya meminta agar acara yang berkesan ini diperingati dengan sebuah monumen untuk menyemai di hati masyarakat atas hak mereka dan betapa ngerinya tiran. Dan di benak para tiran, biar teror keadilan rakyat menjadi penghormatan baginya.