Kontrapung: Mengunduh Bukan Mencuri*
8 Januari 2004.

8 Januari 2004.
Aaron Swartz, 17 tahun.
Times
Mencuri itu salah. Tapi mengunduh bukanlah mencuri. Jika aku mengutil album dari sebuah toko musik, maka orang lain kehilangan kesempatan untuk membelinya. Akan tetapi, ketika aku mengunduh sebuah lagu, tak ada seorang pun yang merasa kehilangan dan orang lain masih bisa mendapatkannya. Tak bermasalah dalam hal etika.
Perusahaan musik menyalahkan praktik pengunduhan untuk penurunan lima belas persen penjualan yang terjadi sejak tahun 2000. Tapi pada periode yang sama, ada resesi, terjadi kenaikan harga, potongan 25% untuk rilis baru, dan kurangnya artis baru yang populer. Beranjak dari semua itu, mungkin mengunduh justru meningkatkan penjualan. Dan 90% [musik] dari katalog perusahaan rekaman besar tidak untuk dijual lagi. Internet adalah satu-satunya cara untuk mendengarkan musik-musik ini.
Dari bagan yang dibuat sendiri oleh RIAA [tautan mati—menunjuk ke data pemasaran akhir tahun dari RIAA untuk tahun 2002 - Ed.]. Di tahun 1999, mereka menjual 938,9 juta CD, di tahun 2002 sebanyak 803,3 juta. (938,9–803,3)÷938,9=0,14 (jadi itu benar-benar dekat dengan 14%, tapi kita akan memberi keuntungan atas keraguan itu dan mengatakan 15%).
Ini tergantung bagaimana Anda menghitung. RIAA berkata bahwa mereka merilis 38.900 rilisan baru di tahun 1999. Menurut SoundScan, RIAA merilis 31.734 rilisan baru di tahun 2001, yang berarti 18% penurunan. Ini tidak benar-benar adil, mengingat kita menggunakan angka keluaran resmi dari RIAA untuk tahun 1999 dan angka SoundScan pada 2001, dan SoundScan kemungkinan tak menghitung sedetil yang dilakukan oleh RIAA. Bagaimana pun, RIAA mengatakan di awal 2003 mereka merilis 27.000 album baru pada tahun sebelumnya. Agaknya malu dengan informasi ini, mereka menghapusnya dari situs web mereka. Tapi jika Anda gunakan angka mereka, Anda akan mendapatkan 31% penurunan. Aku akan mengambil jalan tengah dan menyebutnya 25%. Tapi aku bisa juga menggantinya menjadi 30% atau 20% jika Anda menginginkannya; Aku tak berpikir bahwa itu akan mengubah argumen.
Bahkan jika memang mengunduh berdampak pada penjualan, hal itu tidak serta merta menyebabkannya menjadi hal yang tidak etis. Perpustakaan dan toko video (baik yang dikenakan biaya per sewa atau tidak) berdampak juga pada penjualan. Apakah tidak etis untuk pergi ke sana?
Mengunduh boleh jadi perbuatan ilegal. Akan tetapi, 60 juta orang menggunakan Napster dan hanya 50 juta yang memilih untuk Bush atau Gore. Kita hidup dalam demokrasi. Jika orang-orang ingin berbagi file, maka hukum mesti diubah untuk membiarkan mereka melakukan itu.
Ada cara yang adil untuk mengubahnya. Seorang profesor dari Harvard menemukan bahwa tagihan $60/tahun untuk pengguna broadband akan mampu mengganti semua pendapatan yang hilang. Pemerintah akan memberikannya pada seniman yang terdampak, dan sebagai balasannya, membuat pengunduhan menjadi legal, mencetuskan sistem yang mudah digunakan dan membuat lebih banyak musik yang dapat dibagikan bersama. Para seniman akan mendapatkan lebih banyak uang dan Anda akan mendapatkan lebih banyak musik. Apa yang tidak etis dari hal itu?
*diterjemahkan dari http://www.aaronsw.com/weblog/001112, dengan judul asli Counterpoint: Downloading Isn’t Stealing.