Anak Kandung Internet
Aaron Swartz adalah seorang programmer dari Amerika, seorang penulis, organisator, juga seorang hacktivist. Pendeknya, Aaron, dalam dunia…
Aaron Swartz adalah seorang programmer dari Amerika, seorang penulis, organisator, juga seorang hacktivist. Pendeknya, Aaron, dalam dunia internet adalah seorang “sebagai”. Di dunia internet ia adalah seorang pahlawan, dan di antara manusia ia adalah seorang legenda.
Ketika berusia 14 tahun, ia sudah memberikan kontribusi besar dalam penciptaan teknologi RSS, yang memungkinkan kita untuk tak ketinggalan artikel/konten terbaru dari situs-situs langganan kita di internet. Juga, kalau kawan-kawan pernah berkunjung ke archive.org, Aaron Swartz ada sebagai salah satu orang yang turut membangun perpustakaan raksasa itu dan membantu penyebaran kontennya dengan hak cipta publik — Creative Commons — yang juga dibidani olehnya. Dia adalah orang yang gigih dalam memperjuangkan hak akses publik terhadap informasi digital.
Tahun 2010, Aaron membangun organisasi Demand Progress untuk menolak kebijakan Stop Online Piracy Act (SOPA). Selama dua tahun mereka melancarkan protes di sana-sini, secara masif, yang berpuncak pada protes bulan Januari 2012. Hasilnya: SOPA dibatalkan.
Perjuangan Aaron memperjuangkan hak publik atas pengetahuan itu tentu tak sampai di situ saja. Di antara akhir 2010 dan awal 2011, Aaron mengunduh hampir sekitar 5 juta jurnal dan publikasi ilmiah dari server JSTOR untuk kemudian disebarkan secara gratis untuk publik. Di bulan Juli 2011, ia menghadapi dakwaan peretasan dengan ancaman penjara maksimal 50 tahun, denda sebesar satu juta Dolar Amerika, penyitaan aset, restitusi, dan pengawasan.
Dua tahun kemudian, 11 Januari 2013, di usianya yang ke 26 — sebentar lagi saya mencapai usia itu — , setelah jaksa menolak tawaran pengacaranya, ia ditemukan gantung diri di kamar apartemennya yang terletak di Brooklyn.
“Two weeks ago today, Aaron Swartz was killed. Killed because he faced an impossible choice. Killed because he was forced into playing a game he could not win — a twisted and distorted perversion of justice — a game where the only winning move was not to play,” begitu bunyi pernyataan yang dikeluarkan oleh Anonymous sebagai reaksi atas kematian Aaron.
Kawan-kawanku yang baik budi, mulai hari ini saya berencana untuk menerjemahkan tulisan-tulisan Aaron Swartz dari blognya yang bisa diakses di http://aaronsw.com. Penerjemahan ini akan dilakukan di Medium dalam kanal bertajuk Aaron Swartz ID (https://medium.com/aaron-swartz-id/).
Kemampuan bahasa Inggris saya pas-pasan. Untuk sebagian kalimat yang dirasa sulit, saya gunakan mesin penerjemah dari Google dan menyuntingnya lagi. Itu pun saya kira masih jauh dari hasil yang dicita-citakan. Sebab itu, sangat dipersilakan bila ada dari kawan-kawan yang tertarik untuk ikut menerjemahkan, atau sekadar memberikan koreksi.
Medium dipilih sebab ia memungkinkan publik untuk memberikan komentar pada kata, kalimat, baris atau paragraf secara spesifik. Konsepnya persis seperti buku ber-margin lebar, yang sebetulnya memang disediakan untuk pembaca agar bisa memeberikan catatan atau komentar pada buku yang sedang dibaca.
Bismillah. Semoga istiqomah.